google-site-verification=IScJpofXbSKHXZbxRg4XwavDsluBeGWm54PYOSe-zx SKB (SANGGAR KEGIATAN BELAJAR)

DOWNLOAD

SKB Pekalongan memiliki beberapa program kegiatan yang dokumentasikan di dalam booklet maupun leafleat.  Booklet adalah file dalam bentuk buku yang terdiri dari 5-20 halaman, sedangkan Leafleat biasanya hanya terdiri satu lembar tulisan bisa bolak-balik, dan bisa hanya satu sisi halaman saja. Program-program tersebut dapat anda lihat dan jika tertarik dapat di download dalam bentuk file Pdf.

Silahkan lihat dan download program di bawah ini :

kejar1a395a237ac856b00f60d43711bd84c01 copyPAKET B

Program Kegiatan SKB kabupaten pekalongan

  1. Pendidikan Keaksaraan fungsional, 126 Kelompok di Luar Kampus SKB
  2. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD), 1 kelompok di Kampus SKB Kabupaten Pekalongan
  3. Pendidikan Kesetaraan :
  • Paket A setara SD, 4 kelompok kelas V
  • Paket B setara SMP, 3 kelompok di Kampus SKB, 5 kelompok diluar Kampus SKB
  • Paket C setara SMA, 4 Kelompok di Kampus SKB kabupaten Pekalongan

     4. Kursus Wirausaha Pedesaan ( KWD)

  • Kursus Pupuk Bogashi
  • Kursus Pupuk Kompos
  • Kursus Pembuatan Batok Kelapa ( Handicraft)
  • Pengolahan hasil pertanian
  • Kursus Pembibitan tanaman hias
  • Budidaya buah melon merah
  • Kursus Budidaya belut, ikan hias, lele, Ikan air tawar dll

     5. Kursus Kewirausahaan Perkotaan (KWK)

  • Kursus komputer dasar
  • Kursus Komputer desain grafis
  • Kursus komputer Multimedia ( editing Vidio)
  • Kursus menjahit
  • Kursus Garmen
  • Kursus Tata Kecantikan rambut
  • Kursus Rias Pengantin
  • Kursus Elektronik
  • Kursus Sablon
  • Kursus Otomotif
  • Kursus Baki Lamaran

     6. Penyelenggaraan Magang/Beasiswa

     7. Pendidikan Mata Pencaharian ( kelompok Belajar Usaha)

PNFI BERHIMPUN!!!

MARI BERHIMPUN!!!
Ketenagaan PNF Berhimpun, Kenapa?
Memahami kembali arti kita sebagai individu itu penting, memahami kembali tentang kita sebagai bagian integral dari masyarakat juga penting. Kita tidak bisa bahkan tak pernah akan bisa hidup munfarid-an (berserakan), kita butuh hidup berjamaah (berhimpun) karena setiap individu dalam satu bingkai kehidupan pasti saling membutuhkan, melengkapi dan saling ketergantungan. Apalagi dalam perspektif fenomenologis, banyak persoalan bersama yang patut kita sikapi, diantaranya tidak maksimalnya kerja dan kurangnya mutu pekerjaan kita di bidang PNF. Hak-hak sebagai individu dan hak-hak sebagai Penilik PLS, Pamong belajar, Tutor, Pendidik, Instruiktur, Nara sumber teknis, acapkali diinjak-injak tapi kita hanya diam, cuek dan mutung sendiri-sendiri. Tak berdaya kita menyikapi penderitaan rakyat, kebrobrokan mental pejabat, dan lain-lain, itulah setting pikir kenapa kita harus berhimpun???


Ketenagaan PNF Berhimpun; Pilihan Tepat Dan Waras !
Ingin menjadi tutor, instruktur, NST, pendidik yang hanya dengan mengandalkan ijazah ? atau menjadi tutor, instruktur, NST, pendidik yang hanya memiliki skill, atu ketrampilan tukang saja ?
Logika mana yang mengiyakan pertanyaan pertama, padahal kita belajarBERHIMPUN dengan keilmuan dan pengajar-pengajar yang hanya sekejab dengan system yang selalu berubah-ubah. Dan logika mana yang mengiyakan pertanyaan ke dua, padahal dunia kerja bukanlah dunia teks mati yang tertulis dalam ijazah, melainkan dunia skill yang menuntut orang harus memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta didukung oleh kematangan mental-emosional dan ketangguhan sosialitas.


Maka itu menjadi kaharusan bagi kita bahwa Himpunan (pendidik PAUD, Tutor Paket B, Tutor Paket C, Tutor Paket A), himpunan Palasaba dan himpunan Pamongsaba harus menjadi “perguruan tinggi atau gudang ilmu” ke-dua kita.
Asal perlu diberi catatan bahwa berhimpun disini tidak hanya untuk sebuah penghabisan dana, sarang pungutan liar, dan sekedar formalitas melainkan sebuah himpunan yang terdiri dari para pendidik PNF yang memiliki akal yang waras, yang siap memberdayakan dan mengaktualisasikan potensi masyarakat. Dan Harapan akhirnya himpunan pendidik PNF ini bisa mejadi wadah progersif professional yang memiliki semangat merubah diri, belajar dan berproses kemudian melahirkan etos juang dan ikut memberikan kontribusi kepada bangsa dan Negara, Wallahu a’lamu bishawaab.(su7ud m.)

OPINI-OPINI

Kumpulan artikel ini diharapkan dapat membawa kemajuan yang berarti bagi SKB dan tenaga kependidikan PNFI. SKB sebagai lembaga percontohan diharapkan mampu membawa program PNFI ke arah yang lebih baik :

Silahkan klik laman ini untuk mendapatkan informasi yang jelas mengenai usaha SKB dalam memajukan program pendidikan nonformal dan informal.

  1. PNFI Berhimpun!
  2. SKB Bergeraklah atau Mati
  3. Apa, Mengapa dan Bagaimana?
  4. Handikraft dari Batok Kelapa
  5. Pencanangan Bebas Tiga Buta
  6. Pembentukan HIMPAUDI
  7. Buta Aksara
  8. Sertifikasi ICDL
  9. Berbicara pada Anak PAUD
  10. Sistem Informasi Manajemen SKB
  11. Menggapai Kecerdasan Sosial
b_kpb

Pembuka

Selamat Datang di http://skbpekalongan.blogspot.com 

SKBPekalongan.blogspot.com merupakan wibeseite yang dibangun oleh Drs. Sujud Marwoto Pamong A0E28C6D-6549-47ED-B706-C47BC5AAC405Belajar pada UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah Wibesite ini bertujuan untuk menjadi media publikasi informasi, komunikasi dan interaksi bagi pendidik non formal dan informal dan kalangan umum pendidikan pada umumnya.

Pendidikan nonformal (PNF) berfungsi sebagai pelengkap (complement), pengganti (substitute), dan penambah (suplement) pendidikan sekolah (UU no. 20/2003 ttg Sisdiknas). Sasaran pendidikan nonformal sangat luas dan beragam, dari mulai peserta didik masyarakat yang belum pernah sekolah, putus sekolah atau yang tamat sekolah tertentu tetapi ingin menambah pengetahuan/keterampilan, termasuk peserta didik masyarakat yang telah bekerja tetapi masih membutuhkan tambahan pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Pendidikan Non Formal (PNF) meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan (kelompok minat pemuda, kelompok pemuda produktif), pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja (kursus, magang, KBU), pendidikan kesetaraan (Paket A, B, dan C), serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Semua jenis pendidikan nonformal tersebut dapat diselenggarakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

Untuk memberikan layanan PNF tersebut, diperlukan dukungan pendidik dan tenaga kependidikan yang handal. Pendidik dan tenaga kependidikan nonformal terdiri dari PNS dan Non PNS. Pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus PNS adalah pamong belajar (PB) dan penilik PNFI. Sedangkan pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus bukan-PNS adalah tutor, fasilitator, fasilitator desa binaan intensif (FDI), tenaga lapangan dikmas (TLD), nara sumber teknis, Pamong Paud, inisiator pemuda, dan sebagainya.(su7ud).

Peta Geografi Kabupaten Pekalongan

Peta Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota diPropinsi Jawa Tengah, yang berada di daerah Pantura bagian barat sepanjang pantai utara Laut Jawa memanjang ke selatan dengan Kota Kajen sebagai Ibu Kota pusat pemerintahan.
Secara geografis terletak diantara:  60 - 70  23’ Lintang Selatan dan antara 1090 - 1090 78’ Bujur Timur yang berbatasan dengan:
Sebelah Timur        : Kota Pekalongan dan  Kabupaten Batang
Sebelah Utara        : Laut Jawa, Kota Pekalongan
Sebelah Selatan     : Kabupaten Banjarnegara
Sebelah Barat        : Kabupaten Pemalang


Secara Topografis, Kabupaten Pekalongan merupakan perpaduan antara wilayah datar diwilayah bagian utara dan sebagian merupakan wilayah dataran tinggi/pegunungan diwilayah bagian selatan yaitu diantaranya  Kecamatan Petungkriyono dengan ketinggian 1.294 meter diatas permukaan laut dan merupakan wilayah perbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara, Kecamatan Lebakbarang, Paninggaran, Kandangserang, Talun, Doro, dan sebagaian diwilayah Kecamatan Karanganyar serta Kajen.

PROPOSAL-PROPOSAL SKB

Dalam rangka peningkatan kualitas kelembagaan SKB dan Peningkatan mutu pelayanan program PNFI maka SKB membuat beberapa proposal kepada Direktorat PNFI maupun kepada P2PNFI Regional II semarang.

Adapun beberapa proposal yang telah disetujui dan kini program-serta hasilnya bisa kita lihat di SKB adalah sebagai berikut :

silahkan download di bawah ini :

  1. Proposal Pengelolaan SIM PNFI
  2. Proposal Block Grant Revitalisasi Kelembagaan SKB
  3. Proposal KWK Rias Pengantin
  4. Proposal Taman Bacaan Masyarakat
  5. Proposal Taman Bacaan Masyarakat ( TBM )
  6. Proposal PMPTK
  7. Proposal Lab. Bahasa
  8. Proposal KWD Melon Merah
  9. Proposal Pengelolaan SIM PNFI
  10. Proposal Block Grant Revitalisasi Kelembagaan SKB
  11. Proposal KWK Rias Pengantin

HANDICRAFT "DARI TEMPURUNG KELAPA"

PIC_0025 STARKO adalah bukan sebuah lembaga besar,  bukan perusahaan besar, juga bukan badan

yang besar. Lantas apa itu STARKO???

STARKO adalah pengrajin batok kelapa, yang dijadikan sebuah cindera mata yang unik dan  menarik. Prestasinya sudah cukup lumayan di Kabupaten Pekalongan, bahkan ke tingkat propinsi. Dan kiprah ditingkat Nasional adalah telah diperolehnya penghargaan Muri sebagai yang menciptakan tas terbesar di Dunia dari bahan batok kelapa.

Product-productnya adalah sebagai berikut :

PIC_0023

 DIGITAL CAMERA

ONB00129 PIC_0024

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ( SIM)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ( SIM) SKB KAB. PEKALONGAN

Oleh : sujud marwoto

Selaku institusi di bidang pendidikan, SKB juga sebagai data center yang memiliki akses langsung untuk mengisi berbagai data dan informasi sesuai yang dibutuhkan. Sebagai data center SKB memiliki 00122 tugas memasok kebutuhan data kepada BPPNFI, Dinas Pendidikan Maupun Ditjen PNFI.

Tugas SKB kaitannya dengan SIM adalah; (1) Membangun sistem informasi PNFI, (2) Mengadakan peralatan ICT yang berupa Komputer dan Jaringannya, (3) Menentukan PKBM yang menjadi mitra dalam pengembangan ICT PNFI, (4) Membimbing PKBM dalam menyelenggarakan program ICT PNFI, (5) Identifikasi Sasaran Garap Program PNFI, (6) Memasok kebutuhan data kepada BPPNFI, Dinas Pendidikan, dan Ditjen PNFI.

Tugas SKB jika menilik dari ketentuan di atas sangat berat dan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tugas SKB pernyataan satu dan dua sudah ada dan siap dioperasionalkan, sedangkan point 3, 4 dan 5 belum bisa dilaksanakan, alasannya jelas klasik, tetapi memang sangat essensial, yakni dana operasional dan dana pendataan.

Sedangkan ICT sebagai teknologi untuk pendataan akan memiliki dampak yang luar biasa dimana informasi akan di peroleh dengan mudah, cepat, tepat dan akurat untuk diakses oleh semua pihak yang berkepentingan seperti Direktorat PNFI, BP-PNFI, SKB, PKBM, instansi lain yang terkait dan juga warga belajar.

Seperti Apa SIM SKB Kab. Pekalongan

SIM SKB Kab. Pekalongan berupa peralatan ICT, yakni komputer dengan jaringan CSM, sejumlah 20 komputer. Tetapi karena daya listrik belum kuat maka yang difungsikan untuk jaringan SIM sejumlah 10 komputer. Selengkapanya hardware yang dimiliki berjumlah 20 unit komputer, 1 server, 1 modem, 2 switch, 2 printer.

Sebagai lembaga yang ada ditingkat paling bawah, maka SKB memiliki tanggungjawab dalam entry data ditingkat Desa. Untuk dapat mengakses dan mengirim data maka SKB perlu memiliki kapasitas dibidang SIM, baik dalam aspek infrastruktur, sarana dan prasarana, aplikasi maupun sumber daya manusia.

SKB sebagai Data Center, perlu memiliki sistem dan peralatan SIM seperti yang diuraikan di atas. Sehingga nantinya SKB dapat meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan fungsi pendataan.

SKB dengan SIM nya telah melakukan beberapa pekerjaan penting dalam membantu proses pendataan, walaupun data yang terkirim sangat terbatas. Adapun tugas-tugas yang telah dilakukan adalah :

  1. Melakukan enteri data berupa data Pendidik dan tenaga kependidikan PNFI, baik lewat admin Dikmas maupun admin SKB.
  2. Data program SKB yang berupa program kesetaraan maupun program life skill dan lain-lain
  3. Melakukan pembelajaran kepada para tutor dan pamong di SKB
  4. Melakukan pembelajaran tentang e-learning kepada warga belajar paket B, paket C, masyarakat umum. Belajar e-learning adalah belajar mengajar dengan menggunakan web dan internet

Dalam melakukan pendataan sasaran garap PNFI, jelas SKB tidak bisa bekerja sendiri, perlu dibantu para petugas lapangan yang berada di tingkat desa dan kecamatan, seperti para TLD, Pengelola PKBM, Fasilitator ( FDI ), dan penilik PLS. Koordinasi juga harus dilakukan dengan kepala desa, camat dll. Sementara ini SKB sudah ada surat tugas untuk melakukan pendataan sasaran garap PNFI se wilayah Kab. pekalongan, tetapi belum ada yang melangkah untuk melakukan pendataan. Apa yang ditunggu???? Instrumen sudah siap, surat keterangan sudah ada?. Untuk melakukan pendataan diperlukan suatu dana yang tidak sedikit, menyangkut transport, analisa data dan rekap data. Dikatakan sangat berat karena 1 orang pamong belajar harus mendata 2 wilayah kecamatan. Ironis memang, demi mendapatkan data PNFI yang valid, kita harus bersusah payah dulu, karena jika kita mencari data pada lembaga statistik tingkat kabupaten, maka kita tidak akan mendapatkan data kependidikan seperti yang kita harapkan.

Proses Belajar e-Learning

(1) berbasis teknologi namun berorientasi paedagogis, (2) adalah proses sosial yang harus dapat memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antar manusia (3)berbasis pada kemudahan akses internet terhadap sumber-sumber belajar, (4) penggunaan teknologi multimedia seperti film, audio, dan teks dalam e-Learning akan memperkaya kontens, (5) berakibat pada perubahan organisasi dan pelatihan guru dan tutor.00123

Penulis mencoba mensarikan berbagai pemikiran dan konsep yang digunakan dalam manajemen situs e-Learning :

1. Melakukan survey, menyusun agenda umum, rencana ke depan, situs mana yang cocok untuk anak didik kita.

2. Mencari tema dan materi terpadu dan komprehensif, materi dicari yang semenarik mungkin.

3. Pikirkan strategi untuk mendapatkan pemasukan e-Learning dari dalam dan luar negeri

4. Harus ada satu atau dua orang yang berkonsentrasi untuk mengelola, mengkoordinir dan mendapatkan e-Learning

5. Manajemen yang baik terhadap e-Learning akan membawa manfaat yang sangat besar terhadap keberhasilan dan pengetahuan anak didik.

Penulis yakin bahwa perjuangan mengembangkan e-Learning akan berefek ganda : Bagi Warga Belajar merupakan wadah dalam belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan, Bagi Tutor bisa sebagai saluran menuangkan ekspresi diri, mengembangkan kompetensi inti keilmuan.(su7ud m)

Kalau kita bicara tentang data, maka sampai saat ini

SKB BERGERAKLAH ATAU MATI

SKB BERGERAKLAH ATAU MATI

Sangat sulit SKB hidup di tengah-tengah situasi dan kondisi yang begitu cepat berubah. Sejak soal perkembangan suatu peristiwa yang sekarang bisa diikuti dari menit ke menit, sampai ke soal keterampilan, kompetensi dan bidang tugas yang bisa dengan cepat kehilangan relevansinya untuk bisa memberikan sumbangan bagi pencapaian target lembaga.

Mau tidak mau sekarang ini SKB dituntut selalu melakukan perhitungan, antisipasi, mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru. Prinsipnya bagaimana memenuhi tuntutan tanpa lelah terus memperbarui diri agar tak ketinggalan.

Prinsipnya memang SKB tidak bisa stay selamanya pada satu posisi kalau tak mau mandek dan mati. Jadi memang harus ada fleksibilitas untuk beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi. Dan bahwa kesediaan untuk menjalankan keyakinan pentingnya selalu meng-update diri akan bisa mengatasi berbagai permasalahan yang timbul akibat dari perkembangan teknologi.

Masalahnya sekarang bagaimana SKB berani sadar, bisa bangkit lagi menata strategi dan rasio untuk terus exis mempelajari dan sekaligus menerapkan hal baru, yakni keluar dari kebiasaan mengelola kejar-kejar yang notabene milik dari Dikmas/PLS.

Mengeroyok Program Kesetaraan

Dengan dana miliaran setiap tahunnya berani tidak SKB dan orang/lembaga yang memiliki kebijakan tentang SKB berani keluar dari kebiasaan mengelola kejar. Tutup program yang bukan milik kita, bagaimana bisa satu program kesetaraan dikeroyok beberapa lembaga; seperti Dikmas/PLS, PKBM, LSM dan beberapa forum serta SKB, sedangkan sumber dana dari tempat yang sama.

Jika di evaluasi SKB selama ini tidak memiliki kuasa apapun dalam mengelola program kesetaraan, karena segala kebijakan tentang program kesetaraan telah sukses dilaksanakan oleh Dikmas/PLS. Permasalahan sering timbul manakala petugas ANJAB menanyakan bagaimana mungkin dua lembaga (Dikmas dan SKB), mengelola program yang sama, jawabannya selalu “SKB adalah lembaga yang membuat program percontohan”. Apakah program-program dikmas selama ini tidak patut di contoh.

Ingin Sukses : Berani Keluar Dari Kebiasaan

Bila tidak ingin tergilas habis, maka SKB harus tetap bergerak untuk berkarya, dan mengatasi hambatan harus terus dilakukan. Dengan bergerak SKB akan mendapatkan jalannya. Baik dalam bentuk program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, peserta didik yang sukses belajar di SKB, maupun pamong belajar yang profesional, yang menguasai berbagai ketrampilan vokasional.

Salah satu kuncinya adalah bagaimana membuka akses seluas-luasnya kepada seluruh warga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Apalagi caranya kalau bukan lewat pendidikan Vokasional dan pendidikan kewirausahaan.

Untuk itu SKB harus berani keluar dari kebiasaan, kita bentuk suatu program pemberdayaan yang bergerak dibidang kewirausahaan dengan membentuk infrastruktur baru sebagai pendukung. Bukan saatnya sekarang ini SKB larut dan meloncat-loncat dari satu program ke program yang lain, tanpa memiliki kejelasan. Pemberdayaan disini adalah suatu program menggali, mengingatkan, menyarankan, mengembangkan, meningkatkan dan memperkuat ketrampilan vokasional yang bisa mengantarkan peserta didik untuk bekerja mandiri, atau bekerja pada dunia usaha dan dunia industri. Langkahnya jelas kita membuat jaringan-jaringan belajar, seperti kursus-kursus dan pelatihan ketrampilan kerja.( su7ud)